-----( Lima Perkara Penghapus Pahala Puasa )-----
Di
bulan suci Ramadhan ini semua umat Islam diwajibkan untuk menunaikan Ibadah
Puasa. Sebagaiman firman Allah dalam Al-qur’an surat Al-baqarah ayat 183 yang
artinya “Hai orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertaqwa”.
Berpuasa
disini dalam artian puasa sebagaimana yang telah dicontohakan oleh Nabi Muhammad
SAW yaitu Imanan Wa Ihtisaban, berpuasa karena iman dan mengharapkan pahala
dari Allah dengan perantara niat yang ikhlas. Dan jangan sampai kita tergolong
kepada orang yang disebutkan nabi dalam hadisnya yaitu“berapa banyak dari orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa
kecuali hanya mendapatkan lapar dan haus saja”,
Ada
beberapa perbuatan yang sering sekali dialkukan oleh orang bahkan tidak menutup
kemungkinan diri kita sendiri yang dapat menyebabkan terhapusnya pahala puasa diantaranya
adalah Pertama, al-kadzbu yaitu berdusta atau bohong. Perbuatan ini sering
terjadi di kalangan masyarakat misalnya hanya beralasan untuk menghindar dari
sebuah kesalahan sehingga dengan mudahnya untuk berbohong. Sebenarnya
masalahnya itu kecil, sepele tapi tanpa berfikir diri kita sendiri yang membuat
masalah lebih besar dan menutupinya dengan berbohong yang berakibat pahala
puasa kita terhapus.
Yang
kedua, al-ghibah yaitu membicarakan kejelekan orang lain. Orang yang pandai
Ngerasani orang lain ini juga tergolong dari amal yang akan menyebabkan
terhapusnya pahala puasa. Makanya ada suatu maqalah yang menyatakan “Salamatul
insan fii hifdzil lisan”, selamatnya seseorang tergantung orang tersebut dalam
menjaga lisannya. Maka dari itu, jagalah lisan kita dari perkara-perkara yang
dapat mengurangi bahkan menghapus pahala puasa kita.
Kemudian
yang ketiga, an-namimah yaitu mengadu domba. Hal ini sudah tidak asing dalam
kehidupan sehari-hari apalagi dalam dunia politik. Partai yang satu menjelekkan
partai yang lain, ormas yang satu menganggap paling benar dan menjelekkan ormas
yang lain, antar organisasi bahkan antar personal. Yang salah dianggap benar,
dan yang salah sengaja dibenarkan. Padahal dibalik itu semua terdapat dosa
besar yang terkadang diri sendiri tidak merasa bahwa hal tersebut dapat
menghapus pahala puasa kita.
Penyebab
terhapusnya pahala puasa yang keempat adalah Sumpah palsu. Penulis tidak mampu
menyebutkan satu-satu dari setiap orang, sekarang cobalah instrospeksi sudah
berapa ribu kalikah kita bersumpah atas nama Allah selama hidup khususnya di
bulan Ramadhan ini, padahal sumpah tersebut tidak benar adanya. Jangankan suatu
hal yang sudah pasti dan konkret kesalahannya, suatu kebenaran pun tidak
dianjurkan untuk mengutarakan sumpah atas nama Allah. Apalagi sumpah yang
berkembang pada saat ini di kalangan masyarkat adalah sumpah yang dibuat-buat, diskenario
agar dianggap paling keren, gaul dan lain sebagainya. Sumpah sudah menjadi
kebiasaan dan bagikan mainan yang menurut mereka tidak beresiko.
Dan
yang terakhir dari suatu amal yang dapat menyebabkan pahala puasa itu terhapus
adalah melihat aurat lain jenis (wanita) dengan syahwat. Hal ini tidak dapat
dipungkiri terjadi pada seluruh lapisan masyarakat apalagi di zaman yang serba
modernisasi, teknologi canggih, sekarang semua orang tidak harus pergi ke
alun-alun untuk melihat aurat wanita, tidak harus jauh-jauh untuk pergi ke
pantai hanya melihat seorang wanita. Akan tetapi orang bisa melihat aurat
seorang wanita hanya tinggal duduk manis di depan laptop atau HP di dunia maya
baik berupa foto maupun dalam bentuk video. Apalagi sekarang internet tidak
hanya bisa diakses oleh orang yang hidup di kota, di pelosok desa pun juga bisa
mengaksesnya.
Na’udzubillah,
semoga kita terhindar dari hal dan perkara tersebut diatas agar amal puasa kita
tidak sia-sia dan diterima disisi Allah SWT. Hanya tergantung pada niat dan
kesungguhan diri kita untuk menghindarinya. Semoga senantiasa istiqamah dalam
kebenaran. Amiin.
Komentar
Posting Komentar