Ketika Dosa Dianggap Hal Biasa
Salah
satu dosa yang sering dianggap lumrah
dan biasa dilakukan oleh mayoritas orang adalah ghibah (membicarakan kejelekan
orang lain). Ghibah dari kata ghaib yang artinya tidak ada karena ketika
dibicarakan kejelekannya, objek (orangnya) tidak ada. Menurut istilah, ghibah berarti membicarakan
keburukan kejelekan seseorang yang dia tidak suka ketika hel tersebut
diceritakan.
Ghibah
ada beberapa macam, diantaranya ghibah dengan lisan, setiap waktu luangnya
hanya dihiasi dengan menjelekkan seseorang, setelah teman yang satu selesai
dibicarakan maka giliran teman yang lain untuk menjadi terget korban yang
dibicarakan. Selanjutnya ghibah dengan isyarat, yakni mengumbar kejelekan
seseorang dengan meniru perbuatannya atau dengan isyarat lainnya. Ghibah bentuk
yang lain yaitu dengan tulisan, sudah tidak jarang saat ini yang saling
mengkritisi atau menghujat baik antar personal maupun kelompok. Dan yang paling
penulis benci adalah ketika orang atau kelompok tersebut mengatas namakan
islam.
Yang
perlu dipahami oleh kita sebagai seorang muslim khususnya adalah bahwa orang
salah, lupa dan berbuat dosa sudah biasa dan wajar karena itulah sifat dan
instink manusia. “Al-insanu mahallul khatta’ wannisyan (manusia tidak akan
lepas dari salah dan dosa)”. Dalam artian manusia tersebut sudah berikhtiar
untuk melakukan yang terbaik, apapun dan bagaimanpun hasilnya, hanya Tuhan Yang
Maha Kuasa yang berhak menentukan hasilnya.
Namun
jangan salah memahaminya ketika seseorang melakukan kesalahan, bukan malah disebarkan kejelekannya, tapi diperbaiki dan
diperingati dengan baik-baik. Jangankan ghibah dengan lisan, ghibah dengan hati
pun juga dilarang dalam agama. Hukumya adalah dosa besar menurut para ulama’. Karena
akibat yang timbul dari ghibah yaitu akan tercemar di mata masyarakat,
hilangnya kebajikan si korban, dan kepada pelaku tentu akan diadzab oleh Allah
SWT.
Pernah
suatu ketika Rosulullah SAW. bertanya tentang orang yang sedang disiksa di
neraka, malaikat menjawab dia adalah orang yang memakan daging saudaranya
sendiri, yakni semasa hidupnya selalu menceritakan kejelekan saudaranya kepada
orang lain. Akibat lain yang akan timbul dari adanya ghibah adalah orang akan
menjahuinya dan pelakunya tidak akan masuk surga, kecuali dengan jalan
bertaubat. Sebenarnya prinsip yang harus dipegang dan diamalkan oleh seorang
muslim khususnya adalah tabayyun (mengklarifikasi) terhadap apa yang
dibicarakan, sehingga kita tidak terpengaruh dan mudah menyalahkan orang lain.
Wallahu a’lam bisshawab.
Komentar
Posting Komentar