-------( Tugas Kita Hanya Menyampaikan )-------


Dalam Alqur’an sudah dijelaskan bahwa “wama alaina illa al-balaghul mubin”, yang artinya tidak ada kewajiban bagi kami kecuali hanya menyampaikan yang jelas. Apabila kita mengajak seseorang dalam hal kebaikan namun ternyata belum berhasil atau malah menentang terhadap apa yang kita katakan, maka hal itu sudah biasa dan jangan dianggap usaha kita tidak berbuah hasil. Semua memang butuh proses dan di samping itu kita memang harus introspeksi terhadap perilaku kita, apakah kita sudah memberi contoh dalam hal kebaikan dan mengaplikasikannya sehingga orang yang kita ajak sadar bahwa perilaku kita memang patut jadi teladan bagi saudara di sekitar kita.
Menyampaikan disini bukan hanya sekedar menyampaikan sudah selesai akan tetapi bagaimana kita dapat melakukan secara maksimal dengan ikhtiar (usaha) kita untuk senantiasa mengajak kepada kebajikan dan melarang kepada kemungkaran. Mengajak satu kali belum bisa, mungkin mereka (orang yang diajak) masih belum diberikan hidayah untuk segera mengerjakannya, dicoba untuk kesempatan kedua, ketiga hingga beberapa kali sampai berhasil.
Waktu yang tepat juga sangat mempengaruhi keberhasilan kita dalam mengajak dan jangan lupa satu hal penting, yaitu untuk selalu didoakan karena yang perlu digaris bawahi dan dipahami oleh kita dalam masalah dakwah adalah tingkat keberhasilan dakwah kita bukan disebabkan oleh kecerdasan kita dalam mengajak namun semata-mata karena mendapatkan pertolongan dan hidayah dari Allah SWT.
Dalam surat Al-zalzalah ayat 7-8 dijelaskan bahwa seseorang yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun akan dibalas oleh Allah SWT, namun sebaliknya juga ketika kita berbuat kemungkaran sekecil apapun, maka juga pasti ada balasannya baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Di dalam ayat yang lain Allah berfirman bahwa setiap amal kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali (balasannya) kepada diri kita masing-masing dan barang siapa yang senantiasa berbuat kemaksiatan maka pada hakikatnya juga akan kembali kepada diri masing-masing.
Mulailah dari diri kita sendiri (ibda’ binafsik) untuk selalu berbuat kebaikan sesuai yang diperintahkan oleh agama. Bahkan Rosulullah bersabda : “afshahul haal min lisanul maqal”, dakwah itu tidak harus dengan berpidato di atas mimbar, berorasi di depan khalayak, namun cara yang paling efektif khususnya yang masih lemah dalam berbicara di depan umum adalah dengan akhlakul karimah (tingkah laku yang baik) kita kepada saudara sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu a’lam bisshawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APLIKASI KOLOID DALAM PEMBUATAN KERAMIK

VISI MISI BEM FMIPA UB 2014