TIME IS WORSHIP (Waktu adalah Ibadah)
Sering
kita dengar ucapan dan ungkapan baik di bangku sekolah, kuliah bahkan di
majlis- majlis ilmu seperti halaqah bahwa waktu adalah uang, “the time is money”.
Dan ungkapan lainnya seperti “al-waktu kassaif”, waktu bagaikan pedang. Semua
ungkapan tersebut sudah tidak asing ditelinga kita, bahkan kemungkinan besar orang
sepakat dengan ungkapan tersebut. Namun posisi kita sebagai seorang muslim
seharusnya mampu menganalisa uangkapan tersebut, yakni mengapa dikatakan bahwa
waktu adalah uang? Apakah betul setiap waktu luang kita hanya akan digunakan
demi mendapatkan uang, materi, dan segala urusan duniawi saja yang hakikatnya
adalah fana’ dan kesenangan sementara. Atau bahkan kita tidak tahu bagaimana
menggunakan waktu kita dengan baik, sehingga sudah berapa ratus dan ribu menit
waktu yang telah terbuang tanpa makna.
Padahal
jika kita berfikir cerdas, semua waktu yang kita gunakan akan dimintai
pertanggung jawaban di hadapan Allah Yang Maha Kuasa. Sekarang hanya ada dua
opsi yang harus kita pilih, apakah kita lebih banyak menggunakan waktu dalam
kebaikan atau malah sebaliknya, yaitu keburukan atau kemaksiatan.
Mari
kita ingat kembali dalam Al-qur’an surat Al-‘asr ayat 1-3 yang inti sarinya
adalah semua manusia berada dalam keadaan
merugi apabila mereka tidak mengisi waktunya dengan perbuatan-perbuatan baik.
Selain itu, Rasulullah SAW. juga bersabda dalam hadis arba’in no.12 yang
berbunyi: merupakan tanda baiknya islam
seseorang yaitu meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat. Dari ayat dan hadis tersebut dapat kita
ambil benang merahnya bahwa seharusnya seoarang muslim menggunakan waktunya
dengan baik dan dalam hal kebaikan yang dapat mendatangkan manfaat baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain, sehingga segala apa yang dikerjakan
tidak sia-sia.
Berkaitan
dengan waktu, salah seorang ulama’ pernah berkata, “jika kamu tidak disibukkan
dengan aktivitas kebaikan yang bermanfaat, maka kamu akan disibukkan dengan
aktivitas atau kegiatan maksiat yang pasti mendatangkan mudharat”. Disadari
atau tidak, hal itu dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di
kampus, kos, kantin dan dimanapun kita berada ternyata banyak waktu yang terbuang
sia-sia hanya dengan ngobrol-ngobrol yang tidak jelas arah pembicaraannya,
nongkrong di pinggir jalan, atau bahkan tidur seharian hingga tidak mempunyai
orientasi hidup yang jelas. Naudzubillahi min dzalik, semoga kita dijauhkan
dari perbuatan yang sia-sia tersebut.
Coba
kita rasakan, betapa singkatnya satu bulan ramadhan yang seluruh umat islam
mengidamankannya untuk selalu ada di bulan ramadhan, buletin mingguan yang
dikejar deadline untuk segera terbit, koran harian seperti jawa pos dan lain
sebagainya yang harus selalu mendapatkan informasi baru untuk diterbitkan
setiap hari. Dan begitu berharganya waktu satu jam bagi seorang akademisi dalam
menyelesaikan tugas akhirnya serta waktu satu detik untuk pengendara F1 dalam menempuh
garis finish. Semua realitas ini, harus menjadi cermin bagi kita sebagai kaum
muslim, betapa pentingnya waktu mulai 1 detik, jam, minggu, bulan hingga tahun.
Mungkin pernah sepintas kita berfikir, ternyata kita sudah dewasa, sudah
menjadi mahasiswa, sebentar lagi akan menjadi kepala rumah tangga dan lain
sebagainya, padahal kemarin masih SMA. Tanpa kita sadari semua kejadian itu
sudah terjadi kepada semua orang yang mayoritas tidak mengatur waktunya dengan
baik.
Maka
dari itu, sebagai seorang muslim harus mampu memanfaatkan waktu dengan baik
serta senantiasa segala aktivitas kita diniatkan hanya untuk mengabdi kepada
Allah (lillahi ta’ala). Time is worship, itulah prinsip yang harus dipegang dan
diaplikasikan oleh seorang muslim. Wallahu a’lam bisshawab.
Komentar
Posting Komentar