Realitas Dakwah Di Era Globalisasi




“ Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung”

      Melalui ayat di atas Allah SWT. memerintahkan kepada umat islam agar diantara mereka ada sekelompok orang yang bergerak dalam bidang dakwah, apabila telah nampak gejala-gejala perpecahan dan pelanggaran terhadap agama, dengan cara menyadarkan dan menyuruh manusia bahwa perbuatan baik itu mendatangkan keuntungan dan kebahagiaan, juga menjelaskan bahwa kejahatan akan menimbulkan kerugian dan kemudharatan yang besar baik pelakunya maupun orang lain.
      Secara fisik, Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dalam kegiatan dakwah islam. Hal ini terbukti dengan adanya da’i, organisasi-organisasi yang gencar menyebarkan ajaran islam di tengah-tengah masyarakat sampai program-program keislaman yang tersusun secara sistematis. Akan tetapi, mengapa Indonesia mengalami krisis moral dan transfer keilmuan yang minim hasil?. Pertanyaan yang cukup simpel, namun untuk mencari jawaban tidak semudah membalikkan telapak tangan karena penyebabnya begitu kompleks. 
     Hal yang paling mendasar dari masalah ini adalah tertuju pada niat dan keikhlasan dari para pelaku dakwah (da’i). Orang yang berniat sungguh-sungguh ingin menyebar luaskan ajaran islam, maka dia tidak akan mengharapkan imbalan apapun dari apa yang telah dilakukannya. Namun secara tidak langsung dan tidak perlu diminta, mereka telah mendapatkan imbalan berupa pahala di akhirat. Apalagi niatnya itu disertai keikhlasan dan niat karena Allah SWT, maka mereka (para da’i) telah membangun gedung-gedung kebahagiaan di akhirat nanti berkat perbuatan baiknya itu.
      Di zaman modern ini teknologi semakin canggih, pemanfaatan teknologi ini pun sangat efektif bagi para aktivis dakwah untuk mentrtansfer ajaran-aajran islam kepada masyarakat dalam waktu yang relatif singkat dan berskala luas di berbagai daerah. Buktinya, dengan adanya telivisi, masyarakat bisa melihat dan mendengarkan acara-acara keagamaan yang diprogram oleh beberapa stasiun telivisi, begitu juga teknologi lainnya seperti VCD, buku-buku keagamaan dan lain sebagainya. Akan tetapi, realitanya berlawanan dengan target dakwah itu sendiri yaitu tidak bisa merubah perilaku-perilaku masyarakat Indonesia bahkan pemahaman masyarakat terhadap agama menurun, padahal di Indonesia ini sudah banyak tenaga-tenaga profesional dalam hal dakwah. Lantas mengapa penyebab dasar menurunnya pemahaman agama masyarakat adalah niat?. Karena niat memiliki peran utama dalam segala hal dan perbuatan kita. Nabi SAW bersabda : “ setiap amal perbuatan ditentukan oleh niatnya”(HR. Muttafaq ‘alaih). Sebab dasar adalah ikhlas, karena tanpa adanya keikhlasan dari pelaku dakwah, maka seakan-akan apa yang telah dikerjakan tersebut sia-sia dan tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. Bukan hanya itu, akan tetapi masih banyak penyebab-penyebab lain yang dapat menggagalkan visi misi dakwah ini, kemungkinan besar salah satunya yaitu dari objek dakwah, pemahaman masyarakat terhadap agama dan urgensitas mengapa harus berdakwah, semua itu mutlak diperlukan untuk membantu kelancaran jalan dakwah.
     Dari hal di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam melakukan dakwah harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang ada, demi suksesnya kegiatan dakwah. Kita sebagai umat beragama utamanya umat islam, mari kita berdakwah sebagaimana anjuran dalam al-qur’an surat al-imran ayat 104 yakni agar selalu beramar ma’ruf nahi mungkar agar menjadi orang yang beruntung baik di dunia maupun di akhirat nanti. Amien. Wallahu a’lam bisshawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari Valentine; Sebagai Hari Menutup Aurat International

KADO BUAT AYAH

-------( Tugas Kita Hanya Menyampaikan )-------